SELAMAT DATANG DI WEB SITE DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
 

 

SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU 2005

Phisiografi

[ Home ] [ Up ]  [Fisiografi] [Stratigrafi] [Sejarah Geologi] [Setting tektonik]

 

Up
PERATURAN
GALERI PETA

 

PHISIOGRAFI

Fisiografi Papua secara umum dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian Kepala Burung, Leher dan Badan   Bagian utara Kepala Burung merupakan pegunungan dengan relief kasar, terjal sampai sangat terjal. Batuan yang tersusun berupa batuan gunung api, batuan ubahan, dan batuan intrusif asam sampai menengah. Morfologi ini berangsur berubah ke arah barat – selatan berupa dataran rendah aluvial, rawa dan plateau batugamping.

Bagian Badan didominasi oleh Pegungungan Tengah, dataran pegunungan tinggi dengan lereng di utara dan di selatan berupa dataran dan rawa pada permukaan dekat laut. Dataran di utara terdiri dari cekungan luar antar bukit dikenal sebagai dataran danau yang dibatasi di bagian utaranya oleh medan kasar dengan relief rendah sampai sedang.

Pulau New Guinea telah diakui sebagai hasil dari tumbukan Lempeng Australia dengan Lempeng Pasifik. Menurut Pigram dan Davies (1987), Konvergensi dan deformasi bagian tepi utara lempeng Australia  yang berada di bagian timur Papua New Guinea dimulai sejak  Eosen   hingga sekarang.

 

Hal itu mengakibatkan kenampakan geologi dan phisiografi Pulau New Guinea dapat dibagi ke dalam 3 provinsi tektonik yaitu :

1.         Dataran Bagian Selatan (Sauthern Plains)

2.         New Guinea Mobile Belt (NGMB)

3.         Bagian Tepi Lempeng Pasifik (Sabuk Ophiolite Papua )

 

Kenampakan phisiografi dari Papua ini merupakan ekspresi dari keadaan geologi dan tektonik yang pernah terjadi di tempat tersebut.Kerak kontinen Lempeng Australia yang berada di bawah laut Arafura dan meluas ke arah utara merupakan dasar bagian selatan dari Pegunungan Tengah Papua, batuan dasarnya tersusun oleh batuan sedimen paparan berumur Paleozoik sampai Kuarter Tengah (Visser dan Hermes, 1962; Dow dan Sukamto, 1984) 

Provinsi Tektonik Dataran selatan terdiri dari dataran dan rawa-rawa didasari oleh batuan sedimen klastis yang mempunyai ketebalan lebih dari 2 km berumur Eosen sampai MiosenTengah ditutupi oleh batugamping berumur Pliosen – Plistisen (Dow dan Sukamto, 1984). Lebar dataran ini membentang sepanjang 300 km. 

Masuk lebih kedalam lagi dijumpai adanya formasi-formasi batuan yang terlipat kuat dan mengalami persesaran intensif yang dikenal dengan sebutan New Gunea Mobil Belt (Dow, 1977). Kerak Kontinen Lempeng Australia yang ditutupi oleh sedimen paparan yang berada pada bagian ini telah mengalami pengangkatan dan terdeformasi selebar  100 km berupa perlipatan dan persesaran ini menempati bagian ketiga dari Mobile Belt. 

Kompresi,  deformasi dan pengangkatan dari Pegunungan Tengah disebut oleh Dow dan Sukamto (1984) sebagai Orogenesa Melanesia. Proses orogenesa dimulai pada awal Miosen hingga Miosen Akhir dan mencapai puncaknya selama Pliosen Akhir hingga Awal Plistosen. Geometri struktur jalur lipatan ini   mengarah ke Barat Laut (Minster dan Jordan, 1978), selanjutnya Dow dan Sukamto (1984) memperkirakan mengarah 55o dari selatan ke arah barat dan relatif konstan sepanjang orogenesa berlangsung. Batuan dasar dan sedimen paparan terangkat secara bersamaan sepajang komplek sistem struktur yang mengarah ke barat laut tersebut. Sebagai akibatnya bagian sedimen yang ada pada daerah tersebut mengalami persesaran dan terkoyakan, perlipatan yang kuat pada bagian selatan dari antiklin sering mengalami pembalikkan sepanjang struktur utama yang mengalami pergeseran mendatar mengiri (Dow dan Sukamto, 1984).

Di Papua bagian utara atau bagian ke dua dari Mobile Belt New Guinea tersusun oleh batuan vulkanik afanitik (?) yang merupakan bagian tepi utara lempeng Australia yang terjadi selama periode tumbukan kontinen dengan busur kepulauan pada waktu Oligosen (Jaques dan Robinson, 1997; Dow, 1977). Bagian dari Mobile Belt ini tersusun oleh batuan ultramafik Mesozoik sampai Tersier dan mendasari batuan intrusi dari Sabuk Ophiolit Papua dibagian utara yang dibatasi oleh suatu endapan gunung api bawah laut yang berumur Tersier. Endapan Gunung Api bawah laut ini tumpang tindih dengan sedimen klastik hasil erosi selama pengangkatan pegunungan tengah yang diendapkan di cekungan Pantai Utara (Visser dan Hermes, 1962). Sabuk Ophiolite ini dibagian selatan dibatasi oleh suatu seri dari komplek patahan terbalikkan sehingga mendekatkan sabuk ophiolit untuk berhadapan dengan   sedimen dari Jalur Pegunungan Tengah. Pergerakan dari kerak samudera Pasifik sekarang mempunyai batas di sebelah  utara pantai Pulau New Gunea. Formasi stratigrafi yang menyusun daerah ini diterobos oleh suatu grup magma intermediate berumur Pliosen berupa kalk alkali stock dan batholit yang menempati  sepanjang jalur struktur regional utama.

[ Home ] [ Up ]

Send mail to pertambangan@papua.go.id with questions or comments about this web site.
Copyright © 2004 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA
Last modified: Desember 11, 2004
 
Send mail to pertambangan@papua.go.id with questions or comments about this web site.
Copyright © 2004 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA
Last modified: December 22, 2004