|
|
PHISIOGRAFIFisiografi Papua secara umum dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian Kepala Burung, Leher dan Badan Bagian utara Kepala Burung merupakan pegunungan dengan relief kasar, terjal sampai sangat terjal. Batuan yang tersusun berupa batuan gunung api, batuan ubahan, dan batuan intrusif asam sampai menengah. Morfologi ini berangsur berubah ke arah barat – selatan berupa dataran rendah aluvial, rawa dan plateau batugamping. Bagian Badan didominasi oleh Pegungungan Tengah, dataran pegunungan tinggi dengan lereng di utara dan di selatan berupa dataran dan rawa pada permukaan dekat laut. Dataran di utara terdiri dari cekungan luar antar bukit dikenal sebagai dataran danau yang dibatasi di bagian utaranya oleh medan kasar dengan relief rendah sampai sedang. Pulau New Guinea
telah diakui sebagai hasil dari tumbukan Lempeng Australia dengan Lempeng
Pasifik. Menurut Pigram dan Davies (1987), Konvergensi dan deformasi bagian tepi
utara lempeng Australia yang berada
di bagian timur Papua New Guinea dimulai sejak
Eosen hingga sekarang.
Hal itu
mengakibatkan kenampakan geologi dan phisiografi Pulau New Guinea dapat dibagi
ke dalam 3 provinsi tektonik yaitu : 1.
Dataran Bagian Selatan (Sauthern
Plains) 2.
New Guinea Mobile Belt (NGMB) 3.
Bagian Tepi Lempeng Pasifik (Sabuk
Ophiolite Papua )
Kenampakan phisiografi dari Papua ini merupakan ekspresi dari keadaan geologi dan tektonik yang pernah terjadi di tempat tersebut.Kerak kontinen Lempeng Australia yang berada di bawah laut Arafura dan meluas ke arah utara merupakan dasar bagian selatan dari Pegunungan Tengah Papua, batuan dasarnya tersusun oleh batuan sedimen paparan berumur Paleozoik sampai Kuarter Tengah (Visser dan Hermes, 1962; Dow dan Sukamto, 1984) Provinsi Tektonik Dataran selatan terdiri dari dataran dan rawa-rawa didasari oleh batuan sedimen klastis yang mempunyai ketebalan lebih dari 2 km berumur Eosen sampai MiosenTengah ditutupi oleh batugamping berumur Pliosen – Plistisen (Dow dan Sukamto, 1984). Lebar dataran ini membentang sepanjang 300 km. Masuk lebih kedalam lagi dijumpai adanya formasi-formasi batuan yang terlipat kuat dan mengalami persesaran intensif yang dikenal dengan sebutan New Gunea Mobil Belt (Dow, 1977). Kerak Kontinen Lempeng Australia yang ditutupi oleh sedimen paparan yang berada pada bagian ini telah mengalami pengangkatan dan terdeformasi selebar 100 km berupa perlipatan dan persesaran ini menempati bagian ketiga dari Mobile Belt. Kompresi, deformasi dan pengangkatan dari Pegunungan Tengah disebut oleh Dow dan Sukamto (1984) sebagai Orogenesa Melanesia. Proses orogenesa dimulai pada awal Miosen hingga Miosen Akhir dan mencapai puncaknya selama Pliosen Akhir hingga Awal Plistosen. Geometri struktur jalur lipatan ini mengarah ke Barat Laut (Minster dan Jordan, 1978), selanjutnya Dow dan Sukamto (1984) memperkirakan mengarah 55o dari selatan ke arah barat dan relatif konstan sepanjang orogenesa berlangsung. Batuan dasar dan sedimen paparan terangkat secara bersamaan sepajang komplek sistem struktur yang mengarah ke barat laut tersebut. Sebagai akibatnya bagian sedimen yang ada pada daerah tersebut mengalami persesaran dan terkoyakan, perlipatan yang kuat pada bagian selatan dari antiklin sering mengalami pembalikkan sepanjang struktur utama yang mengalami pergeseran mendatar mengiri (Dow dan Sukamto, 1984). Di Papua bagian
utara atau bagian ke dua dari Mobile Belt New Guinea tersusun oleh batuan
vulkanik afanitik (?) yang merupakan bagian tepi utara lempeng Australia yang
terjadi selama periode tumbukan kontinen dengan busur kepulauan pada waktu
Oligosen (Jaques dan Robinson, 1997; Dow, 1977). Bagian dari Mobile Belt ini
tersusun oleh batuan ultramafik Mesozoik sampai Tersier dan mendasari batuan
intrusi dari Sabuk Ophiolit Papua dibagian utara yang dibatasi oleh suatu
endapan gunung api bawah laut yang berumur Tersier. Endapan Gunung Api bawah
laut ini tumpang tindih dengan sedimen klastik hasil erosi selama pengangkatan
pegunungan tengah yang diendapkan di cekungan Pantai Utara (Visser dan Hermes,
1962). Sabuk Ophiolite ini dibagian selatan dibatasi oleh suatu seri dari
komplek patahan terbalikkan sehingga mendekatkan sabuk ophiolit untuk berhadapan
dengan sedimen dari Jalur
Pegunungan Tengah. Pergerakan dari kerak samudera Pasifik sekarang mempunyai
batas di sebelah utara pantai Pulau
New Gunea.
|
Send mail to
pertambangan@papua.go.id with
questions or comments about this web site.
|